Pagi ini kami, Gue, Dian dan Wulan berencana lari pagi bersama. Awalnya kita udah janjian jam 5 . Tapi ternyata kami kesiangan. Jadilah jam setengah 7 baru berangkat. Wulan dan Dian ketemuan di rumahnya Wulan lalu mereka menjemput gue yang rumahnya agak jauh dari rumah mereka, meskipun harus melewati hutan bambu yang sangat lebat (eaa lebay) tetapi tidak mengurungkan niat mereka untuk menjemput gue hehehe.
Di urmah gue udah menanti-nanti kedatangan mereka ,namun kok lama sekali? -_- Berhubung perut gue yang daritadi kelaperan, akhirnya gue memutuskan untuk sarapan dulu. Pas banget selesai makan ,mereka datang dengan wajah yang ceria. Terus dengan wajah yang ceria juga gue nanya
"Eh kalian udah pada makan belom?"
"Belom ta-_-"
"Yah sorry ya gue udah makan heheheh"
Meskipun sepertinya mereka kecewa, mereka tetap semangat untuk memulai perjalanan ini.
Akhirnya kami pun berjalan menyusuri perkampungan dekat rumah gue sambil mengobrol. Awalnya sih kita gak tahu mau lari kemana, namun Wulan mempunyai ide yang cukup menarik. Dia mengusulkan kami lari pagi ke patek. Gue dan Dian dengan mudahnya mengiyakan. Awalnya kita harus menentukan rute, pertama kita akan melewati perkampungan pocis, lalu ke pasar jengkol , abis itu Cibarengkok, lalu tembus-tembus ke perkampungan Sari Mulya.
Dengan kesoktahuan gue, Gue memimpin di depan.Sebenernya udah lama gue gak lewat rute-rute itu, tapi dengan bermodalkan doa , Gue harap kami enggak kesasar.
Awal-awal masih normal lah kita jalan (bukannya mau lari pagi ya? kok jadi jalan? hahahah gapapalah sama-sama sehat), di kiri dan kanan pemukiman rumah penduduk berjejer tidak beraturan, diselingi pemandangan alam yang masih alami dan asli, udaranya msih segar, banyak pohon-pohon, tanaman-tanaman, banyak kupu-kupu, ditambah sinar matahari pagi yang tidak begitu panas tetapi sehat karena mengandung vitamin D.Hahaha biologinya keluar. Kami melewati sawah-sawah, tanah garapan yang ditumbuhi tanaman timun suri ( jadi inget bentar lagi mau puasa :D),populasi pohon-pohon kurus tapi tinggi yang kata Dian kalo malem-malem di situ pasti serem, tapi tapi tapiiiiiii sayang banget di sekitarnya masih ada aja warga yang jadiin tempat itu pembuangan sampah, malah banyak yang enggak dipisahin mana yang organik dan anorganik, terus sayang banget alam seasri itu ada polusi bau -__- (emang ada ya? terseerahlah). Kita pun melanjutkan perjalanan melewati pasar jengkol, disini sih sebenarnya bukan pasar yang pejualnya jualan jengkol tapi orang-orang sana pada bilangnya gitu, mungkin sih filosofinya dulu itu perkebunan jengkol jadi sekarang namanya diabadikan jadi pasar jengkol hahaha (ngasal banget), Nah kebetulan ada temen SMP kami yang tinggal di dekat situ. Namanya Echa. Kami berinisiatif ngajak Echa deh, eh pas nyaper ke rumahnya , si doi udah berangkat sekolah, yaudah kita nitip salam aja deh ke Om-nya Echa. Abis itu kita nyebrang ke perkampungan Cibarengkok, yang pasti gak nyebrang pake sampan yaaa.ahahaha
Di sini rutenya sangat membingungkan karena banyak jalan berkelok-kelok dari gang satu ke gang lainnya karena saking tidak teraturnya rumah warga. Gue harus puter otak disaat mereka lagi ngobrol hahaha (pada gak tau kan kalian?wkwk), Dengan percaya diri gue memimpin mereka melewati tiap-tiap kon-blok dan gang-gang yang sangat banyak. Namun ada saja orang yang mengisengi kita yaitu segerombolan remaja laki-lai alay (sorry ya lay) dengan manggil-manggil kita "Eh neng,neng pada mau kemana?" mereka tertawa-tawa tidak jelas dan tampang mereka sangat menyebalkan! dalam hati kami : situ siapa? sok kenal amat.idih
Kami sudah sekitar 45 menit berjalan, namun ada sesuatu yang mengganjal, kami HAUS. Awalnya Wulan yang tidak sengaja bilang "Aduh aus nih, beli minum yuk" ,2 langkah kami menapakkan kaki, di depan kami (lebih tepatnya di bahu kanan kami berjalan) ada sebuah warung kecil yang isinya macem-macem dan yang pasti menjual minum. Wah kata Wulan sih "You don't say bangeet " , lagi hoki kayaknya kami.
Kami pun istirahat sejenak dengan meminum sebotol aqua sambil ngobrol-ngobrol . Setelah itukami bertanya kepada si pemilik toko arah ke patek. Akhirnya ia menjelaskan dengan sabar bahwa kita tinggal ikuti jalan ini lalu ambil kiri terus.
Perasaan sedikit lega muncul karena kami tidak salah jalan hehehe . Namun siapa sangka, kami tetep nanya sama ibu-ibu yang sedang menyapu halaman dan sangat ramah orangnya. Di sepanjang perjalanan kami selalu ngobrol, tetapi jangan salah, obrolan kami ini selalu seru dan ada manfaatnya. Kami berbagi cerita tentang masa-masa SMA, yang kebetulan temen kami si Dian beda sekolah. Dia sekolah di PL atau SMAN 1 TangSel. Kalo gue dan Wulan di Moonzher . Sampe cita-cita pun kami bicarakan dalam perjalanan. Inilah. Mengapa gue sangat senang jalan bareng mereka, selain baik,tidak sombong dan rajin, mereka sangat tekun dalam meniti masa depan dan memikirkan banyak hal yang enggak semua remaja kaya kita pikirkan, ya meskipun ada-lah masalah cinta monyet yag terkupas di obrolan kami wkwkw alamiah lah.
Dengan kesoktahuan kami (lagi) akhirnya kami berhasil melalui jalan berkelok-kelok nan membingungkan itu. Kami menuruni jalanan yang curam yang di kanan kirinya ada sawah, sungai sampai jurang (cuma jurang yang ini pendek gak bahaya-bahaya amat, paling kalo lagi naik sepeda terus nurunin jalan kalo jatoh lumayan -_-), kami pun naik lagi ke atas dataran yang banyak rumah warga. Kami sampai di Sari Mulya. Wah udah agak deket nih dari Patek. Kami pun dengan semangat 45 terus berjalan dan berjalan . Kami melewati SMP Sarmul. Kalo gue sendiri sama Wulan sih udah pernah ngelewatin, cuma kalo Dian belom. "Oh jadi ini toh Sarmul" mungkin itulah yang ada di benak Dian saat melewati gedung SMP Sarmul.
Dan tinggal 1/4 perjalanan kami,sudah terlihat pohon yag sangat tinggii di ujung sana dan lebat pula. Kami pun tiba di komplek Puspiptek. Yeeeeaay akhirnyaa !!!
Kami berniat untuk lari tetapi kaki ini tidak mengizinkan sang empunya untuk berlari, ya sudahlah kami berjalan saja-__- wkwkwk
Masih seperti dulu , udara masih segar masih banyak pohon rindang dan menjadikan kawasan ini sejuk. Mungkin kalo di Tangsel kawasan ini bisa disebut paru-parunya Tangsel (ngutip dari kata-kata Wulan). Dulu waktu SMP setiap hari jumat pagi sekolah kami (SMP 8 Tangsel/Patek) selalu melakukan aktivitas lari pagi ke sekeliling komplek. Kami jadi flashback ke masa-masa itu.
Ah senang sekali rasanya .hahaha
Kami pun tiba di TJ patek. perut sudah lapar dan minta untuk diisi kembali. Kami bertiga memesan lontong sayur yang udah lama enggak kami rasakan di SMA. Lalu kami mencari tempat untuk makan tepatnya di Pocin (pohon cinta) yang pemandangan didepannya sekarang ada banyak batu-batu tidak jelas yang berserakan. Kami kehabisan tempat duduk, yasudah memang adanya tempat itu kami pun makan di situ. Ini semua karena halaman luar GOR Patek yang dipagari. Dulu sewaktu SMP kami biasanya kalo keabisan tempat buat makan sukanya lesehan di pelataran GOR. Sekarang sih udah gak bisa, musti manjat kalo mau lesehan -_-
Kami pun makan dengan lahapnya. Setelah selesai makan kami berjalan ke arah depan gerbang Patek .Tapiiiiiii..gak langsung pulang. Kami duduk-duduk di bawah pohon dekat jalanan menuju gerbang. Disitu adalah tempat paling pewe kalo mau ngobrol hahahaha. Di depan kami meskipun jaraknya agak jauh ada segerombolan anak-anak SMP yang sedang main bola dll. Kami jadi ingat dulu pernah ada disana dengan wajah yang masih polos dan labil. Di bawah pohon itu kami bercerita tentang masa-masa itu. Ahhhh jadi kangeen :")
Terlalu banyak kenangan di sana sampe gue pegel mau ngetiknya hehe. Satu setengah jam kami duduk-duduk ,akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Saat berjalan,kami menemukan iklan di sebuah pohon yang bertuliskan "Lo lo lo kelewatan. Service .Panggillah daku. Pujiyono.Mesin cuci,AC,TV,kulkas dll" masih terpampang jelas di sana wajah dari empunya iklan .Dengan kumis panjangnya dan baju khas yang dia pakai wkwkwkwk
Dulu pas pulang sekolah, kami selalu melihat iklan ini sampai bosan berhari-hari .
Setelah bebrapa menit berjalan akhirnya kami sampai di gerbang Patek. Kita pun melanjutkan untuk berjalan ke arah pertigaan muncul dan naik angkot untuk pulang.
Alangkah senang, capek dan berkeringatnya kami, tersungging senyum. Yang menandakan kepuasan kami pada hari ini. Mungkin tidak hanya hari ini , mungkin seminggu lagi kami akan lari pagi atau lebih tepatnya berjalan santai di beberapa tempat.
Kayaknya soundtrack lagu yang cocok buat kita hari ini adalah "Menikmati hari" yang dinyanyiin sama Sherina :)
Semoga kalian suka yaaa hehe
Jangan lupa sama hari ini (Y)
TangSel, 20 Juni 2012
(Re-post dari Catatan FB saya http://www.facebook.com/notes/oktavia-winarti/dari-permata-pamulang-ke-patek/10150980278681575 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar